Jumat, 28 Februari 2014

"BUKANKAH ITU PELATIH YANG SANGAT HEBAT ?, YANG DAPAT MERUBAH JALAN FIKIR SESEORANG ??”


Kamis, 23 Januari 2014 

 
Minggu 19 januari tepatnya di pagi hari pada pukul 06:45 wib, saya seperti biasa melakukan aktivitas saya di hari minggu pagi. Yaitu berangkat latihan sepak bola di lapangan stpi/plp di daerah curug, tangerang. Setelah saya sampai di lapangan tepatnya pukul 07:00 wib, dengan segera saya bergegas mencari tempat untuk duduk mengenakan sepatu bola kesayangan saya dan setelah itu masuk ke arena lapangan. Saya bersalaman kepada seluruh staf dan termasuk pelatih sepak bola tim saya dan juga teman – teman saya yang sudah hadir terlebih dahulu dibanding saya, satu jam saya bersama pelatih dan kawan – kawan saya melakukan pemanasan agar badan saya dan seluruh anggota badan saya tidak kaku dan kram nantinya. Kemudian satu jam kami berlatih tendangan – tendangan kearah gawang dengan kaki bagian dalam maupun luar. Dan 3 jam kami pergunakan waktu untuk game (bertanding sesama teman) dan memantapkan formasi yang di tentukan pelatih.

Tim kami baru berdiri selama 3 bulan 27 hari hampir mendekati 4 bulan, nama tim kami adalah Adam FC, alasan nama tim ini di beri nama adam fc karena dalam islam adam itu manusia sekaligus nabi dan kakek bagi semua manusia di muka bumi ini yang Allah SWT ciptakan. Namun ada yang membuat saya tidak betah di tim ini dan membuat saya tidak berkembang dan melempem, yaitu tentang saya yang selalu terkena omelan dari pelatih inti tim ini, hanya sayalah yang selalu terkena omelan setiap kali latihan dan bermain dalam soal passing, shoting, dan penempatan diri pada formasi.

Tapi omelan itu tidak berlaku pada teman – teman saya yang lain apalagi pada teman setim saya yang bernama yusuf, teman saya ini posisi aslinya adalah gelandang namun dipaksakan untuk menjadi seorang striker tunggal. Yusuf ini sangat begitu begajulan, susah untuk di kasih tau, keras kepala dan sering melawan pelatih atau membela diri ketika dia salah maupun tidak salah. Disaat yusuf salah baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan, dia tidak pernah terkena omelan dari pelatih inti kami. Bahkan orang seperti yusuf pun berbicara pada saya tentang pelatih inti kami, dia berkata : “diamah pokoknya is number one, kita mau bener juga tetep aja dimata dia tuh salah mulu gak akan pernah bener”, Ujarnya kepada saya . Lalu saya pun berfikir kembali, memang benar apa yang dikatakan oleh yusuf bahwa kami dimata dia selalu salah dan tidak pernah benar, mungkin pernah benar tapi tak sesering ketika kami salah. Terkadang kami sudah benar pun dimata dia tetap saja salah.

Sebagaimana pada kenyataanya yaitu saya selalu di omeli ketika passing dengan alasan passingnya tidak benar dan kurang kencang yang jelas – jelas itu menurut saya sudah kencang dan benar, lalu pada saat tekhnik formasi saya dan teman – teman pun selalu bingung, mengapa ? karena saya dan teman – teman selalu salah dalam alasan yaitu formasinya ngacak. Namun disana mungkin kalo boleh dibilang saya lah yang paling sering di marahi dan di omelinya tidak tahu mengapa.

Bahkan omelannya itu membuat saya merasa malu di hadapan teman – teman saya dan membuat itu menjadi beban tersendiri untuk saya, saya merasa tertekan dan terkucilkan di tim ini. Saya tidak tahu apakah maksud dari dia sering sekali memarahi saya didalam lapangan apakah hanya untuk meluapkan emosinya kepada saya, apakah untuk untuk membuat saya menjadi lebih baik, atau karena hanya ingin dilihat oleh semua tim bahwa dia tegas atau memang hanya ingin mengomeli saya saja, entahlah saya tidak tahu.
Mengapa saya berkata seperti itu ?, karena memang itu pada kenyataanya dan karena memang hanya saya sajalah yang terkena omelannya baik saya benar atau salah ya terkadang di mata dia (pelatih) itu salah, sedang teman saya yang lain yang melakukan kesalahan hanya di tegur dan bahkan hampir tidak di marahi sama sekali. Jelas sekali perlakuan yang berbeda kepada saya dan teman yang lainnya, bukan hanya saya bahkan pelatih – pelatih yang lain seperti pelatih fisik, kipper, tekhnik pun tak luput dari sudut pandang salahnya itu bahkan terkadang di marahinya juga. Saya menilai pelatih ini orangnya sangat tempra mental, dan menjadikan dia seperti pemilik tim ini.

Saya sebagai pribadi yang berusaha selalu sabar, menghormati yang lebih tua atau sebaliknya, dan yang selalu berusaha berfikir positif, merendah diri, dan tidak melakukan sesuatu dengan emosi, saya pribadi berfikir saya berusaha untuk menerima apa yang dia katakana entah itu kata – kata kasar atau lainnya kepada saya, baik saya benar maupun salah saya berusaha untuk selalu bisa menerima dan tidak melawannya dengan emosi saya. Karena bagaimanapun saya menghormati suatu keputusan seorang pelatih terhadap saya, dan seandainya saya melakukan hal yang sudah benar tapi di pandangannya salah saya tetap harus menerimanya. Karena saya berfikir bahwa saya pemain sedang dia pelatih, jadi mungkin dia lebih mengerti dan lebih tau sesuatu hal di banding saya tentang sesuatu yang dimatanya salah,tapi tetap saja itu menjadi beban tersendiri dan tekanan tersendiri untuk saya.

Di tim ini bisa di bilang pelatih – pelatih yang ada di dalamnya pun bukan benar  - benar pelatih yang memiliki basic kepelatihan dan mereka bukan pelatih resmi yang mempunyai lisensi kepelatihan dari pssi kabupaten tangerang (anda bisa mengartikannya sendiri dalam kata RESMI) . Dan pelatih yang masih harus belajar banyak tentang bagaimana cara membimbing para muridnya untuk melakukan hal yang benar dan sesuai peraturan, bagaiman cara melatih agar cara latihannya itu menyenangkan, masuk akal, dan gampang diserap oleh pemain. Saya merasa tidak bermain seperti biasanya dan seperti saat saya dulu bermain di SSB TUNAS CIPTA & SSB KADU SIRUNG, yang dimana saya saat itu bermain pada titik yang sangat bagus dan menguntungkan bagi saya terutama dalam hal beburu posisi line up.

Pelatih team Adam Fc ini pun sangat memaksakan posisi yang tidak bisa dimainkan oleh para pemain dan termasuk saya. Saya bermain di posisi striker namun tidak striker tunggal, namun di paksakan untuk bermain di tengah menjadi gelandang pengatur serangan yang jelas – jelas bukan tipe bermain saya. Dan teman – teman saya yang lain pun ditentukan oleh pelatih kami dimana dia bermain yang jelas – jelas posisi itu yang tidak bisa dimainkan oleh mereka. Wajar saja mereka terkadang salah dan tidak sesuai yang di harapkan karena itu bukan posisi murni si pemain.

Pelatih kami pernah berkata “tidak apa – apa wajar salah juga kita kan manusia pasti salah dan gak selalu benar”. Namun kata katanya itu tidak pernah dipakai olehnya, sebagaimana contoh ‘ketika saya salah namun dia memarahi saya yang jelas menurut pandangan saya benar dan dimata dia salah, bukankah dia tidak melakukan apa yang dia katakana kata – kata yang diatas tadi ?’ bukankah salah itu wajar katanya ? karena kita adalah manusia .

Kata – kata dia yang memarahi saya dengan nada tingginya sehingga membuat saya merasa malu di depan teman – teman saya yaitu yang saya ingat sampai saat ini adalah  “FERI ?, FERI ?!!!!!!!!!!!!! DENGAR SAYA TIDAK ?” yang pada saat itu dimana saya sedang berlatih bersamanya dan dia memanggil saya dengan jarak tidak terlalu jauh dan saya pun melihat tepat kearah mukanya namun tak tahu mengapa dia memanggil saya terus menerus dengan nada tinggi dan berteriak seolah saya tidak melihatnya, padahal jelas pada saat itu saya melihat dan memperhatikannya dan kebenaran pada saat itu posisi saya sedang salah dimatanya. Lalu “FERIIIIII!!!!!!  ADUHHH PASSING YANG BENAR DONG, ADUHHHHH….. MASA UDAH BERKALI – KALI DIAJARIN MASIH SALAH AJA!!!!!!” yang pada saat itu saya dan teman – teman sedang game dan ketika itu saya passing dimata saya sudah benar karena terarah namun dimatanya salah, jelas pada saat itu saya merasa malu sekali di hadapan teman – teman saya. Lalu “FERRIII !!!! MAU KEMANA UDAH DISINI AJA JANG MAIN LARI-LARIAN KESANA KEMARI, ADUHHH!!! MASSA MASIH BELUM NGERTI SIHH UDAH DI JELASIN BERKALI – KALI??!!!, lalu memanggil teman saya yang di tim ke dua untuk menggantikan saya di tim pertama” pada saat itu saya sedang game juga bersama teman – teman, jelas itu sangat membuat saya malu sekali dan berjalan menunduk menuju tim ke 2. Semua adalah pada dasar REAL dan kenyataan . Saya merasa tidak nyaman di tim ini dan merasa tidak bermain gereget dan sepenuh hati, karena saya bermain bola selalu dengan senag hati dan bermain dengan sepenuh hati saya untuk bermain lebih baik.

Namun tidak di tim ini, saya merasa tidak berkembang sama sekali dan bahkan makin jauh dari performa saya selama ini. Bahkan sampai saya berfikir untuk berhenti bermain bola karena saya fikir saya sudah tidak bisa bermain bola lagi saya terlalu payah untuk menjadi pemain bola. Padahal sepak bola adalah cita – cita saya sejak berumur 5 tahun dan saya sangat mengidolakan bambang pamungkas, tapi saya baru pertama kali ini berfikir untuk tidak bermain bola lagi dan berhenti bermian bola. Padahal saya selalu berfikir saat itu , tidak ada keahlian lain lagi pada diri saya selain bermain bola, dan sepak bola adalah cita – cita paling utama saya .

Namun sekarang saya merasa tidak bisa melakukan apapun dengan sepak bola karena saya tertekan oleh pelatih yang selalu memarahi dan mengomeli saya dan itu menjadi beban tersendiri dan fikiran tersendiri bagi saya pribadi. “BUKANKAH ITU PELATIH YANG SANGAT HEBAT ?, YANG DAPAT MERUBAH JALAN FIKIR SESEORANG ??” ,yang bisa membuat saya berfikir seperti itu dan hampir berhenti dan putus asa pada sepak bola.

Apakah anda akan diam saja ketika anda merasa bahwa diri anda telah dipermalukan, apakah anda akan diam saja di suatu tempat keahlian anda ketika anda terus tampil buruk, tidak berkembang karena suatu maslah di daalam tim, selalu mendapat tekanan yang tinggi dari siapapun itu yang berada di tempat keahlian atau bidang anda, dan mendapat suatu ketidak nyamanan bagi anda sehingga anda tidak bisa mengexplore kemampuan anda beradaptasi serta membuat anda merasa sedih dengan kemampuan anda sendiri ??? apa anda hanya akan diam ???, jawabannya tentu tidak .

ketika anda tidak nyaman di suatu tempat maka anda tidak akan tampil bagus dan tidak akan bisa tampil dengan sepenuh hati. Ketika anda merasa tertekan dan merasa beban tersendiri disana, maka anda tidak akan pernah bisa berkembang dan beradaptasi disana anda kan tampil jauh dari performa anda selama ini dan anda tidak pernah akan bisa mengexplore kemampuan anda dan anda tidak akan bisa bermain dengan hati dan bermain dengan focus , karena konsentrasi anda terganggu selama anda tampil. Dan semua itu akan membuat anda berfikir dua kali untuk memutuskan suatu hal yang menurut anda itu pantas untuk anda lakukan. Karena saya bisa jadi mencari tim yang lebih bisa membantu pemain untuk bermain lebih baik dan bisa beradaptasi dan bermain dengan sepenuh hati. Karena saya merasa senang ketika bisa bermain dengan sepenuh hati dan bermain dengan lepas . Tapi bukan berarti tim ini buruk, saya mengakui tim ini bagus dan sangat luar biasa untuk tim yang masih baru khususnya that’s very amazing. Tapi bagi saya pribadi saya merasa tidak nyaman berada disini karena suatu masalah tertentu.. semua kembali pada penilaian kita masing - masing .



selesai….

Next Prev